Sabtu, 11 Februari 2012

Ayat Jurnal Penyesuaian


Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP)

Ayat Jurnal Penyesuaian  adalah ayat yang dibuat dalam suatu wadah  yang disebut dengan Jurnal Penyesuaian. Ayat-ayat Penyesuaian yang akan dibuat berdasarkan informasi tambahan pada akhir periode yang bersumber dari bukti memorial serta dari neraca saldo(Daftar Saldo-saldo perkiraan sementara).Jadi dalam siklus akuntansi AJP dibuat setelah neraca saldo.
Ayat Jurnal Penyesuaian Perlu dibuat karena:
Data yang tercantum didalam Neraca Saldo belum tentu mencerminkan keadaaan yang sebenarnya pada akhir periode.
Contohnya : Saldo untuk beban dibayar dimuka biasanya lebih catat karena penggunaan aset ini tidak dicatat secara harian. (Transaksi-transaksi yang berupa beban dibayar dimuka  biasanya hanya di catat pada waktu terjadinya pembayaran,sedangkan jumlah pembayaran yang telah menjadi beban tidak dicatat dari waktu kewaktu)
Jadi intinya AJP dimaksudkan untuk mencerminkan kondisi yang sebenarnya pada Akun Aktiva,Utang,Pendapatan dan Beban.

Hal- hal yang biasanya memerlukan Penyesuaian pada akhir periode dapat dijabarkan sebagai berikut:
  1. Persediaan Barang Dagangan.
Yaitu Persediaan barang yang dibeli untuk dijual kembali. Dari dua metode pencatatan barang dagangan yaitu Metode Fisik(Periodik) dan Metode Perpetual (Terus Menerus).Hanya Metode Fisik yang memerlukan Penyesuaian karena metode ini melakukan perhitungan persediaan akhir pada akhir periode atau secara berkala.
Sedangkan Metode Perpetual,apabila terjadi perubahan persediaaan (seperti: pembelian,penjualan,pengembalian) maka langsung dicatat di buku pembantu Persediaan Barang Dagangan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa dalam metode perpetual ada dibuat penyesuaian,apabila terjadi kerusakan terhadap persediaan yang terjadi  pada akhir periode setelah dilakukan perhitungan Fisik.

Ayat Jurnal penyesuaian untuk persediaan barang dagangan dapat menggunakan 2 cara:
a.       Menggunakan Perkiraan Ikhtisar R/L
·         AJPnya pada Awal Periode:

Ikhtisar R/L
             Persediaan Barang Dagangan

xxx
-
-
xxx
·         AJPnya Pada Akhir Periode:


Persediaan Barang Dagangan
             Ikhtisar R/L

xxx
-
-
xxx
b.      Perkiraan Harga Pokok Penjualan (HPP)

 Ada 2 unsur
1)      Unsur yang menambah HPP: Persediaan Barang Dagangan Awal,Pembelian,Beban Angkut Pembelian.

2)      Unsur yang Mengurangi HPP: Persediaan Barang Dagangan Akhir, Retur Pembelian Dan Potongan Pembelian.


AJPnya dengan menggunakan HPP:


Harga Pokok Penjualan
              Persediaan Barang Dagangan
              Pembelian
              Beban Angkut Pembelian


xxx
-
-
-

-
xxx
xxx
xxx


Persediaan Barang Dagangan
Retur Pembelian
Potongan Pembelian
              Harga Pokok Penjualan


xxx
xxx
xxx
-


-
-
-
Xxx


  1. Taksiran Kerugian Piutang
Yaitu Menaksir atau memperkirakan saldo piutang kepada para debitur yang mungkin dinyatakan tidak dapat tertagih pada akhir periode.
AJPnya

Beban Kerugian Piutang
              Cadangan Kerugian Piutang

xxx
-
-
Xxx

Besarnya Taksiran kerugian piutamg berupa suatu persentase(%) dari saldo Piutang akhir periode.


  1. Pemakaian Perlengkapan
Perlengkapan adalah bahan-bahan yang dibeli dengan maksud untuk digunkan dalam operasi perusahaan ( tidak untuk dijual kembali).Perlengkapan adalah bahan-bahan yang dibeli dengan maksud untuk digunakan dalam operasi perusahaan ( tidak untuk dijual kembali). Perlengkapan biasanya didebet ke akun aktiva pada saat dibeli. Pengakuan atas perlengkapan yang digunakan akan ditunda sampai proses penyesuaian dilakukan,yaitu ketika dilakukan perhitungan fisik atas perlengkapan. Selisih antara saldo akun perlengkapan(Aktiva)  dengan beban perlengkapan mencerminkan perlengkapan yang telah digunakan (beban) selama periode berjalan.
Pada waktu terjadi transaksi pembelian perlengkapan dapat dicatat dengan 2 cara, yaitu dicatat sebagai harta dengan mendebet perkiraan perlengkapan atau dicatat sebagai beban dengan mendebet perkiraan beban perlengkapan.


                                                                                                                              
AJP yang dibuat akhir periode:
·   Jika dicatat sebagai harta

Beban Perlengkapan
              Perlengkapan

xxx
-
-
xxx
Dicatat sebesar Perlengkapan yang dipakai selama periode akuntansi yang bersangkutan.
·   Jika dicatat sebagai beban

Perlengkapan
              Beban Perlengkapan

xxx
-
-
xxx
Dicatat sebesar perlengkapan yang masih ada pada akhir periode akuntansi.



  1. Beban dibayar dimuka
Yaitu pengeluaran yang sudah terjadi dalam satu periode,tetapi merupakan beban periode yang akan datang. Perusahaan seringkali melakukan pembayaran beban dimuka(persekot). Artinya membayar sejumlah beban untuk beberapa waktu yang akan datang dan kadang-kadang melampaui batas akhir periode akuntansi. Apabila pada akhir periode akuntansi dijumpai beban-beban yang sseharusnya dibebankan pada periode yang akan datang,maka harus dilakukan penyesuaian untuk menentukan beban yang berstatus beban dibayar dimuka.
Jurnal yang dibuat pada waktu terjadi transaksi pembayaran beban dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dicatat sebagai harta dengan mendebet perkiraan “.....dibayar dimuka” atau dicatat sebagai beban dengan mendebet perkiraan”Beban............”


AJP yang dibuat pada akhir periode:
·                                                   Jika dicatat sebagai harta

Beban............................
..........dibayar dimuka

xxx
-
-
xxx
-Dicatat sebesar beban yang terpakai pada periode akuntansi yag bersangkutan
-Nama Perkiraan dilengkapi dengan jenis beban yang dibayar


·                                                   Jika dicatat sebagai Beban

..........dibayar dimuka
Beban..................

xxx
-
-
xxx
-Dicatat sebesar beban yang belum terpakai pada periode akuntansi yang bersangkutan
-Nama perkiraan dilengkapi dengan jenis beban yang dibayar


  1. Penyusutan Aktiva Tetap

Yaitu  Alokasi harga perolehan aktiva tetap kepada periode-periode akuntansi dalam masa penggunaannya. Nilai aktiva tetap turun setiap saat sehingga setelah habis masa penggunaannya dianggap sudah tak memberikan manfaat ekonomi lagi bagi perusahaan. Dengan kata lain suatu aktiva tetap yang telah habis masa penggunaannya, dianggap habis pakai sehingga merupakan kerugian sebesar harga perolehannya. Jadi penggunaan Aktiva Tetap berwujud ini harus dibebankan pada suatu periode akuntansi.



AJP Yang dibuat:

Beban Penyusutan......................
            Akumulasi Penyusutan................

Xxx
-
-
xxx
-Besarnya penyusutan dicatat berdasarkan persentase(%) penyusutan dari aktiva tetap yang bersangkutan.
-Nama perkiraan tersebut dilengkapi dengan nama akiva tetap yang disusutkan.

Selain dengan persentase(%), besarnya penyusutan dapat ditentukan pula dengan metode-metode berikut:
1)      Metode Garis Lurus
Metode ini sangat sederhana dan paling banyak digunakan. Dengan metode ini besarnnya penyusutan periodik sama.
2)      Metode Jumlah Angka Tahun
Metode ini termasuk metode penyusutan dipercepat,karena penyusutan periodik besarnya dari periode ke periode semakin kecil.
3)      Metode Saldo Menurun
Dalam metode ini penyusutan untuk setiap periode ditetapkan dengan persentase tertentu dari  nilai buku aktiva yang bersangkutan.
4)      Metode Satuan Jam Kerja
Metode ini besar penyusutan ditetapkan atas dasar jam kerja yang dapat tercapai dalam periode yang bersangkutan.
5)      Metode Satuan Hasil Produksi
Metode ini besar Penyusutan berdasarkan jumlah satuan yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

Dari  kelima metode diatas, yang lebih sering digunakan yaitu metode garis lurus sebab metode ini lebih sederhana dan mudah untuk digunakan.


  1. Beban yang masih harus dibayar
Yaitu beban yang sudah menjadi hak perusahaan dalam suatu periode tetapi sampai akhir periode uang belum dibayar,harus dicantumkan dalam neraca sebagai utang biaya dan harus termasuk pula dalam perkiraan beban.
AJP yang dibuat:

Beban......................
                   Utang ................

xxx
-
-
xxx
Nama perkiraan tersebut dilengkapi dengan jenis bebannya


  1. Pendapatan yang masih harus diterima
Yaitu Pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dalam suatu periode,tetapi sampai dengan akhir  periode uangnya belum diterima. Pendapatan yang masih harus diterima disebut juga Piutang Pendapatan.
Apabila suatu pendapatan telah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima pada periode yang bersangkutan,maka pada akhir periode harus dibuat AJP Untuk mengakui jumlah pendapatan yang belum diterima tersebut sebagai pendapatan.


AJP yang dibuat:

Piutang......................
            Pendapatan ................

Xxx
-
-
xxx


  1. Pendapatan yang diterima dimuka
Yaitu Pendapatan yang sudah diterima dalam suatu periode,tetapi merupakan pendapatan untuk periode yang akan datang. Pendapatan yang diterima dimuka tidak boleh diperhitungkan sebagai pendapatan, melainkan harus diperlakulan sebagai utang,sebab pada hakikatnya perusahaan belum berhak atas pendapatan tersebut.
Transaksi dapat dicatat dengan 2 cara:
Ǒ   Dicatat sebagai Utang

......................diterima dimuka
Pendapatan ................

xxx
-
-
xxx
Dicatat sebesar jangka waktu yang telah dijalani

Ǒ   Dicatat sebagai Pendapatan

Pendapatan................. ...
...........diterima dimuka


xxx
-
-
xxx
Dicatat sebesar jangka waktu yang belum dijalani

3 komentar:

  1. Informasi yg sangat menarik, terima kasih sharingnya... sekedar menambahkan informasi, untuk rekan yg membutuhkan software keuangan dagang dengan sistem PERPETUAL sehingga laba rugi riil bisa diketahu setiap saat, silakan klik download Software Akuntansi Indonesia Full dukungan support seumur hidup

    BalasHapus
  2. permisi kakak...
    mau tanya,...
    kalau mau pasang iklan disini bisa nggak ?
    makasih

    BalasHapus
  3. Titanium White Fennec | TITIAN ART & PRODUCTS - TiGEO
    The Fennec. titanium scrap price Titanium titanium magnetic White babyliss pro nano titanium Fennec is a titanium earring posts trademark made by Tiang Oriental in Sintai and produced in China. The fennec has an intense yellow-orange colour that 2019 ford ecosport titanium can

    BalasHapus